Contact: info@gomelanesia.com
Showing posts with label Solomon Islands. Show all posts
Showing posts with label Solomon Islands. Show all posts

Sunday, November 11, 2018

Halo OAP - Ke Melanesia atau ke Asia? Sekedar Cek-Cek, Otak OAP

Orang Asli Papua (OAP) digunakan saat ini di pulau New Guinea bagian Barat untuk membedakan Orang Papua yang TIDAK Asli, atau istilah kita orang-orang Amberi, atau umumnya kita bisa katakan orang-orang Melayu Indonesia. Jadi, dengan mengatakan OAP, kita sedang mengatakan "Saya bukan orang Melayu, saya bukan orang Indonesia". Itu makna secara sosio-linguistik.

Tulisan ini bertujuan bertanya kepada OAP, "Apa yang timbul di pikiran, otak secara kilat, cepat, sekejap kalau Anda berpikir tentang liburan?" Libiran natal, liburan sekolah, liburan semester, liburan hari raya agama, yang begitu banyak dirayakan di wilayah Indonesia.

Dulu saya pernah punya pikiran, bahwa "Papua New Guinea itu jauh sekali, ada di pulau mana?" Begitu! Dulu saya berpikir, kalaupun Papua New Guinea itu satu pulau,jaraknya sangat jauh. Lalu saya bandingkan dengan jalan-jalan ke Sorong, Mnukwar, Byak, Serui menjadi sangat dekat, masih dalam wilayah saya sendiri. Padahal saya ada di Tanah Tabi, dan Vanimo, Papua New Guinea itu juga Tanah Tabi. Ke Vanumi butuh sepeda motor atau mobil dan satu dua jam sudah sampai di PNG.

Tetapi otak saya bilang begini,
"Ah, jangan itu jauh sekali, itu sulit, banyak tentara jaga di pos-pos perbatasan. Nanti kamu diperiksa, nanti kamu ditanya-tanya banyak, nanti banyak rumit. Lebih bagus berlihur ke Jawa, Bali, Raja Ampat, Manokwari, Wamena."
Ini kalimat bukan dari orang lain, tidak ada iklan di TV, koran atau buku yang mengatakan seperti ini. Kalimat-kalimat ini muncul di otak secara otomatis.

Lalu saya duduk bertanya kepada diri sendiri:
Hei Jhon, kau orang Tanah Tabi, PNG itu sebagian adalah Tanah Tabi. Wamena itu wilayah La-Pago, Sorong dan Mnukwar itu wilayah Domberai dan Bomberai, Byak itu wilayah  Saierri, wilayah adatnya sudah lain. Apalagi ke Jawa dan Bali, itu ras manusianya sudah lain, agamanya sudah lain, pulau nya jaaaaaaaauh sekali.
Ada salah apa dengan otak-mu? Mengapa otakmu tidak rasional? Atau otakmu ada gangguan identitas dan identifikasi?
Dibombardir oleh pertanyaan-pertanyaan ini, saya hentikan, dengan kata, "Stop!" Saya butuh waktu untuk berpikir.

Itu terjadi tahun 2009.

Sekarang tahun 2018, yaitu sebelas tahun kemudian, saya barusan pulang dari Vanuatu, dan juga dua kali mengunjungi Papua New Guinea dalam rangka merintis kemungkinan menjual Kopi Papua, Baliem Blue Coffee ke pasar Melanesia, menyambut langkah-langkah yang sudah dilakuikan pemerintah Indonesia dan pemerintah anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) lainnya di kasawasan kepulauan Melanesia.

Memang biayanya dua tiga kali-lipat daripada biaya untuk terbang ke Jawa, 4 kali lipat biaya ke Bali. Padahal saya hanya terbang ke pulau yang sama, pulau New Guinea dibagian Timur. Padahal sayaterbang hanya ke kawasan ras Melanesia di PNG dan Vanuatu.

Saya juga sempat singgah beberapa kali waktu pulang dan pergi di Fiji. Saya bisa merasakan kondisi di Fiji.

Setelah perjalanan ini, saya mulai berdialogue dengan diri saya sendiri, mundur 11 tahun lagi, mengulangi diskusi kani 11 tahun lalu, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya hentikan 11 tahun lalu.

Sekarang saya bertekad, produk-produk yang ada di Indonesia harus dijual di kawasan Melanesia, dan saya harus menjadi pemain aktif di dalamnya.

Saya kok jadi heran mengapa banyak kopi Filipina, Kopi Malaysia, Mie Bangladesh dan Nepal yang merajalela di Papua New Guinea, mengapa produk Vietnam dan China yang justru banyak di Vanuatu, mengapa produk India menguasai Fiji, mengapa produk Perancis menguasai Kanaky?

PADAHAL produk mereka 2 sampai 3 kali lebih mahal daripada barang-barang yang bisa dengan MUDAH dibawa dengan mobil lewat Wutung ke PNG, lalu dengan mudah ke pasar Melanesia.

Ayo! Mari kita Go-Melanesia, hai OAP, yakinkan dan percaya-kan diri sendiri, Kita Orang Melanesia, OAP orang Melanesia, kita harus berpikir dan sibuk mondari-madir, berdagang di Melanesia, dengan orang sesama Melanesia.

Apakah Otak-mu OAP, atau Anda gunakan OAP hanya dalam rangka memberontak terhadap orang-orang Melayu - Indonesia, yang Anda anggap mereka datang menduduki dan menguasai tanah leluhur bangsa Papua ras Melanesia? Kalau ini penjelasannya, itu terlalu picik, tidak membangun, tidak menguntungkan.

Mulailah melangkah, mulailah bergerak, start lalu-lalang di Melanesia, dengan sesama Melanesia. Anda akan merasakan "SESUATU YANG BERBEDA!" Jiwamu akan kesiraman Roh Leluhur,melihat saudara-saudaramu OAP di PNG, dan orang Melanesia pada umumnya. Jiwamu yang selama ini memberontak akan mendapatkan peristirahatan.

Kibat berpikir kita OAP harus kita PUTAR BALIK, dari lihat ke barat menjadi lihat ke Timur. Peluang bisnis untuk jua produk Indonesia sangat besar di sana. Jangan biarkan orang lain dari jauh-jauh saya merusak pasar Melanesia.

Thursday, May 10, 2018

Air Canada partnership to benefit SI travelers

FRONT PAGE_Mr. James Howey [L] Business Development Manager Air Canada with Mr. Dwivedi during announcement of new partnership arrangement that will benefit Solomon Islander's travelling to Canada.
Solomon Islands nationals traveling to Canada as part of the Foreign worker program or migrating under Permanent Residence nomination program from Guadalcanal Province, will be benefiting from a new partnership arrangement with Air Canada for their travel into Canada.
This partnership benefit will also be extended to any Solomon Islands province that is joining the education and training program offered by Canadian International Training & Education [CITREC].
The proposed route will be from Brisbane, Australia into Vancouver, Canada.
The arrangement becomes effective immediately and offers convenient travel for Solomon Islands nationals.
Air Canada is pleased to be able to support the Guadalcanal Province CITREC Graduates of the Solomon Islands and their Foreign Worker Migration program to Canada via Brisbane, Australia gateway which offers nonstop service to Vancouver and easy connections to the rest of Canada,” said Kevin Howlett, Senior Vice President Regional Markets & Government Relations. 
"And we will soon add another year-round Australian gateway to our network with the addition of direct Melbourne service, adding to our ongoing flights from Sydney and Brisbane.
“With an unparalleled choice of 3 Australian gateways, we are delighted to be welcoming Solomon Island nationals on board Air Canada," Mr. Howlett said.
Guadalcanal Premier Honourable Anthony Veke has welcomed this opportunity.
"We welcome this opportunity with Canada's national airline Air Canada and the support this arrangement will be providing to people of my province and other Solomon Islands provinces in the very near future," Premier Hon. Veke said.
Premier Veke said that Air Canada has embarked on a venture where it is transporting Solomon Islands citizens to new opportunities.
"As Canada's national airline, Air Canada is flying my people to new heights. New heights of opportunity. It is helping make dreams come true and I thank every staff member and management of Air Canada for this opportunity.
“I look forward to my people from Guadalcanal, Solomon Islands experiencing Canadian hospitality on Air Canada flights very soon as we prepare a pool of people for Canadian job opportunities," Premier Veke said.
CITREC Chairman Mr. Ashwant Dwivedi has welcomed the partnership saying the Air Canada partnership will help further propel Solomon Islands partnership with Canadian's.
"This partnership will become a great convenience for people travelling into Canada under the arrangement. Air Canada being Canada's national airline has united families from across the world for many years.
“Now it is bringing the people of Solomon Islands into Canada. It is demonstrating its global commitment. This is a great achievement for our partnership with Canada and we look forward to growing this opportunity together with Air Canada," Mr. Dwivedi said.
"There is also cargo opportunity that we can discuss with Air Canada. There is great opportunity that this partnership brings with itself.
“Air Canada has Pacific reach and we can work in partnership with the airline to develop our export of goods and services from Solomon Islands into North America," Mr. Dwivedi who is also Solomon Islands Hon.Consul General to Canada said.
Air Canada is Canada's largest domestic and international airline serving more than 220 airports on six continents.  Canada's flagship carrier is among the 20 largest airlines in the world and in 2017 served close to 48 million customers.
Air Canada is also the first airline to voluntarily join the World Bank's IMF Carbon Pricing Leadership Coalition. Air Canada's efforts to be environmentally responsible – were recognized recently when Air Transport World named Air Canada Eco-Airline of the Year for 2018, global recognition that the airline says they are very proud of.

Daftarkan Nama Domain

SRO dan Daftar Jadi Agen Tiket

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons